[Valid RSS] Apa aja: PAITAN atau Tanaman Insulin

������

[Valid RSS]

Tuesday 5 December 2017

PAITAN atau Tanaman Insulin

Paitan (Tithonia diversifolia) atau Tanaman Insulin..
#Pemanfaatan Paitan (Tithonia diversifolia (Hamsley) A. Gray) dalam Perspektif LEISA


Tithonia diversifolia merupakan jenis tanaman berbunga dengan warna kuning keemasan mempesona yang keluar pada akhir musim penghujan dengan penampilan mirip dengan bunga matahari. Sebagai anggota suku Asteraceae spesies ini juga dijuluki the tree marigold, Mexican tournesol, Mexican sunflower, Japanese sunflower ataupun Nitobe chrysanthemum. Diduga berasal dari Meksiko dan kini tersebar hampir di semua belahan dunia. Memiliki berbagai julukan lokal semisal paitan di daerah Jawa (paitan dari asal kata pait atau pahit). Tanaman ini dapat bersifat semusim maupun tahunan dengan ketinggian, 2–3 m (6.6–9.8 ft) membentuk semak. Tanaman ini jarang dibudidayakan secara sengaja sehingga sering dikategorikan sebagai gulma paitan.

Di beberapa Negara tanaman ini digunakan sebagai obat tradisional semisal sebagai anti-inflamasi pengurang rasa sakit, didukung hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Ethnopharmacol kandungan asam chlorogenik dalam ekstrak daunnya patut diteliti lebih lanjut efektivitasnya. Juga ditengarai sebagai obat anti malaria maupun diare. Mengingat farmakologi diluar kompetensi, seyogyanya diperiksa ulang pada tautan terkait.

T. diversifolia memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dengan kerapatan tajuk dan perakaran yang dalam, sehingga titonia dapat dijadikan sebagai tanaman pengendali erosi dan sekaligus sebagai sumber bahan organik penyubur tanah pertanian. Batangnya berkayu dengan kandungan lignin yang cukup tinggi sering dipergunakan sebagai kayu bakar. Tajuknya mudah dipangkas dan rimbun kembali, hasil pangkasan untuk pakan maupun dikembalikan ke lahan untuk proses daur ulang menjadi pupuk.

#LEISA
LEISA adalah singkatan dari Low External Input for Sustainable Agriculture atau Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Pendekatan ini sama sekali tidak menentang pemakaian input luar. LEISA menurut Reijntjes dkk. mengacu pada bentuk-bentuk pertanian sebagai berikut:

• Berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal dengan mengkombinasikan berbagai macam komponen sistem usaha tani, yaitu tanaman, hewan, tanah, air, iklim dan manusia sehingga saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang paling besar.
• Berusaha mencari cara pemanfaatan input luar hanya bila diperlukan untuk melengkapi unsur-unsur yang kurang dalam ekosistem dan meningkatkan sumberdaya biologi, fisik dan manusia. Dalam memanfaatkan input luar, perhatian utama diberikan pada maksimalisasi daur ulang dan minimalisasi kerusakan lingkungan.

Mengacu prinsip dasar ini pengetahuan serta sumberdaya lokal sangat berperan dalam pertanian berkelanjutan. Memperhatikan potensi paitan dan mengkaji pemanfaatannya dalam perspektif LEISA menjadi sangat menarik.

Pemanfaatan paitan dalam LEISA
Hasil kajian menunjukkan aplikasi pangkasan titonia mampu meningkatkan hasil dari tanaman uji yaitu jagung, jahe, tomat, okra, slada dan caisim. Berbagai cara pemanfaatan paitan dalam pertanian berkelanjutan dengan input luar rendah diantaranya:

1. Pemanfaatan pangkasan paitan sebagai mulsa
Pangkasan paitan disebarkan di permukaan tanah untuk menutupi tanah (mulsa) diantara tanaman yang diusahakan. Fungsi utama mulsa adalah mengurangi penguapan air tanah dan mengurangi fluktuasi suhu tanah. Mulsa paitan pada gilirannya akan mengalami dekomposisi daur ulang hara dan menambah kesuburan tanah.

2. Pemanfaatan pangkasan paitan sebagai bahan dasar kompos
Hasil pangkasan paitan dikomposkan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan ke lahan pertanian. Pemberian kompos bermakna sangat penting bagi perbaikan sifat fisik, kesuburan (peningkatan kadar N, P, K dan Mg tanah) maupun kehidupan biota tanah sebagai komponen peningkatan kualitas tanah.

3. Pemanfataan pangkasan paitan sebagai pupuk hijau dan substitusi input pupuk dari luar.
Dengan pertumbuhan cepatnya, biomasa mencapai 5-8 ton/ha/tahun (dari 2x pangkasan), pangkasan paitan potensial sebagai pupuk hijau di Negara Kenya. Hasil penelitian Purwani (2010) paitan mengandung (2.7-3.59% N, 0.14-0.47% P, 0.25-4.10% K) sehingga aplikasinya mampu mengurangi sebagian penggunaan pupuk dari luar.

4. Penanaman paitan sebagai tanaman pagar dalam budidaya lorong (alley cropping)
Paitan ditanam sebagai tanaman pagar menurut arah kontur, dan pangkasannya dimanfaatkan sebagai mulsa maupun kompos pada tanaman utama yang dibudidayakan di bagian lorong. Hasil penelitian Alfina (2010) penanaman titonia/paitan mampu mengurangi tanah tererosi sebesar 0.1 ton/ha (16.67%) – 0.3 ton/ha (50%) dan mengurangi aliran permukaan sebesar 109.65 m3/ha (46.59%) – 173.85 m3/ha (73.87%) dan aplikasi pangkasannya mampu meningkatkan hasil pipilan kering jagung dengan hasil mencapai 5.89 ton/ha.

5. Paitan sebagai bioakumulator logam berat
Tanaman paitan ditengarai mampu mengakumulasi beberapa logam berat, data yang didapat akumulasi Pb tertinggi pada akar, sedangkan akumulasi Zn tertinggi pada bagian daun. Logam berat lain yang diserap dalam jumlah banyak adalah Cd, Cu, Ag. Hal ini mengindikasikan potensi paitan sebagai materi remidiasi lahan tercemar.

6. Paitan sebagai penolak hama maupun insektisida nabati.
Belajar dari pengetahuan lokal (local knowledge) tanaman ini berasa pahit (disebut paitan) tanaman ini jarang diserang hama. Sehingga dicoba digunakan sebagai repellent (penolak) hama dengan cara penanaman pada beberapa spot di pinggir lahan budidaya. Beberapa petani mempergunakan ekstrak daun paitan sebagai insektisida nabati. Daun paitan mengandung asam palmirat yang bersifat sebagai repellent dan berpengaruh negatif terhadap sistem saraf serta metabolism serangga. Konsentrasi 50 – 60 g/l sudah efektif dalam mengendalikan serangga hama.

Salah satu buku yang menarik dibaca (masuk ke cetakan ke 11):
Pertanian Masa Depan. Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. 1992. Coen Reijntjes, B. Haverkort dan A. Waters-Bayer.

 semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment

15+ Tips dan Trik Fotografi Profesional Menggunakan Kamera Smartphone Dahulu fotografi memang lebih identik dengan teknik pengambi...